Pages

Lencana Facebook

Labels

Diberdayakan oleh Blogger.

Labels

Minggu, 28 Desember 2014

Ipin - Upin dan Bahasa Indonesia Anakku

Sebagai orang tua, saya selalu berusaha menjauhkan anak saya dari TV. Saya sadar, tidak mudah "mensensor" acara dan film yang layak untuk anak seusianya.

Sebagai hiburan penggantinya, saya unduhkan dari youtube beberapa film anak yang mengandung nilai pendidikan. Setelah bolak-balik laman yuotube, pilihan jatuh pada dua film, Ipin-Upin dan si Kancil Pada Zaman Dahulu.

Rabu, 13 Agustus 2014

Makin Kaya, Berbagi Tak Bisa

Terkadang, kala kita berat mengeluarkan sebagian harta untuk sedekah (shodaqoh), yang ada dalam rencana kita biasanya, "sedekahnya ntar ajalah, klo dah punya gaji yg lebih." Mungkin alasan itu ada benarnya. "Lha wong nyukupi kebutuhan sendiri aja masih pas-pasan, kok sibuk mikirin orang."

Oke, kalau sudah ada kelebihan harta kita akan sedekah. Cius, miyapa?? Mari kita buktikan di TKP.

Kekurangan Yang Menyempurnakan

Sepulang suamiku dari masjid selalu ia bertanya kepada ku: "umi sudah sholat belum?". Sebuah pertanyaan yang simpel. Pun jawabannya juga gampang. Antara sudah atau belum. 

Tetapi semakin familiar pertanyaan itu di telingaku, semakin faham betapa luas artinya.

Sebuah pertanyaan yang berarti perhatian seorang suami kepada istri, untuk selalu mengingatkan istrinya supaya selalu menjalankan sholat lima waktu.

Sebuah pertanyaan yang dilontarkan oleh pemegang amanah dan tanggungjawab dari Allah, supaya menjaga dan menegakkan tiang agama didalam keluarga.

Rabu, 25 Juni 2014

Pena Itu Tengah Menari-nari Di Atas Kertas

Pena itu tengah menari-nari di atas kertas. Itulah pemandangan yang saya lihat pagi ini. Ketika saya sedang mengawas di salah satu ruang UKK (ujian kenaikan kelas). Sesudah seluruh soal pilihan ganda dibabat habis oleh semua peserta UKK. Mereka mulai menerjang soal uraian. Entah jawaban di pilihan ganda itu benar semua atau tidak, tapi yang pasti mereka mereka menjawabnya dengan keyakinan yang penuh, tanpa ada rasa ragu yang menghantui. Dengan mantapnya, mereka menggoreskan pena di salah satu huruf yang tersedia. Denga membuat tanda silang yang menandakan bahwa jawaban itu akan mewakili semua penjelasan yang ada di otaknya.

Itulah jiwa seorang anak, disaat mereka menentukan suatu pilihan, dengan sedikit pertimbangan, mereka langsung bisa mengambil

Kamis, 22 Mei 2014

Kala Itu, Kami Menyapih-mu, Nak


Menyapih anak adalah sebuah moment yang pasti akan ditemui dan dilewati setip orang tua. Apalagi jika mereka termasuk orang tua baru, alias baru punya anak satu. Ini pasti menjadi moment yang tak kalah penting dalam perjalanan hidup ini. Tapi ini bagi yang anaknya minum ASI. 

Putriku, kala itu usiamu baru genap 23 bulan, dalam hitungan kalender Masehi. Kalau hitungan bulan Hijriah ya sudah genap 24 bulan. Di saat banyak sekali para orang tua, dari tetangga-tetangga kita, juga saudara-saudara kita. Mereka selalu menghembuskan kata-kata, serta bisikan-bisikan halus untuk segera menyapihmu. 

Senin, 19 Mei 2014

Adik Pengen Jadi Guru Aja, Mi

Siang tadi, Nada, putriku, ikut mengantarkan sepupunya ke kampus untuk ujian seleksi penerimaan mahasiswa baru. Fakultas yang diinginkannya adalah kedokteran.

Setelah ujian selesai dan kembali ke rumah. "Adik, doakan mbak Ifah ya biar jadi dokter", ujarku seraya mengajaknya berdoa untuk mbak sepupunya. "Iya, Mi", jawabnya.

"Adik berdoa juga biar besok kalau udah besar, bisa

Sabtu, 03 Mei 2014

Gingsul, Apa Sih Penyebabnya?


Allah Maha Adil. Allah menciptakan manusia yang berjenis wanita untuk dipasangkan dengan manusia berjenis kelamin laki-laki.

Wanita itu syarat dengan fitnah. Pun, identik dengan segala keindahannya. Allah tidak akan menciptakan sesuatupun tanpa manfaat, pasti semua ciptaan Allah ada manfaatnya.

Satu keindahan yang ada dalam diri manusia yaitu gingsul (salah satu letak gigi taring yang tidak pada kaplingan(tenpat) yang tersedia.

Senin, 21 April 2014

Sudahka Anda Mendengarkan Cerita Anak Anda?

Dalam sebuah keluarga, biasanya ada ibu, ayah, dan anak. Semuanya punya andil dan haknya masing-masing. Pun keberadaannya sangat berarti bagi satu sama lain.

Di mana anak menempati posisi sangat dominan di dalam keluarga. Anak sebagai obat rasa capek bagi kedua orang tuanya. Anak sebagai pelipur duka lara kedua orang tuanya.

Memarahi Anak, Harus Ada Alasan

Memarahi anak, kadang menjadi salah satu cara meluruskan perilaku anak yang kurang tepat. Bahkan, dalam beberapa kondisi, marah justru dibutuhkan, seperti ketika anak tidak bisa dibenahi dan dinasehati dengan cara yang lembut.

Tapi sayangnya, seringkali marahnya orang tua tidak beralasan. Bahkan tidak jarang, marahnya orang tua bukan karena kesalahan anak, tapi murni masalah orang tua yang dilampiaskan kepada anak. 

Salah Mendidik Anak

Seorang tetangga, sebut saja namanya Baron. Setiap hari dia selalu memarahi anaknya, Raju yang masih umur lima tahun. Cara dia memarahi si Raju seringkali kelewat batas, dengan intensitas yang sering dan kekerasan verbal.

Pernah suatu hari, si anak yang masih balita ini pulang dari main dengan celana yang sedikit sobek, tidak banyak. Kemungkinan

Minggu, 13 April 2014

Pilih Ibu atau Pengasuh?

Zaman Dahulu

Sekian tahun silam, sebelum maraknya babysitter dan sebelum menjamurnya TPA dan PAUD. Semua orang akan membawa ikut serta anak-anak mereka disemua aktifitasnya. Dari pagi sampai sore, anak tidak pernah terpisah dari orang tuanya.

Entah bagaimana cara orang tua zaman dahulu, supaya anak-anak mereka merasa nyaman, aman dan tidak kepanasan.

Dimasa ibu-ibu kita, dan bapak-bapak kita. Beliau selalu cerita kalau orang tua kerja di sawah mereka pasti di ajak. Dibuatkan rumah-rumahan kecil dari jerami, batang pohon padi yang sudah dirontokkan bijinya. Waktu musin panen tiba, mereka sibuk menumbuk padi supaya menjadi beras, karena belun ada mesin penggiling padi seperti sekarang. Anak mereka selalu di ajak. 

Berterimakasihlah Pada Buah Hati, Wahai Orang Tua

Emang, anak punya jasa apa sampai kami harus berterimakasih? Makan, minum kami yang mencukupi. Pakaian dan mainan, kami juga yang membelikan. Uang jajan dan dana jalan-jalan, lagi-lagi itu dari kantong kami.

Trus, apa andil anak sampai kami harus terimakasih? Gak sedikitpun materi kami dapat darinya.

Tapi, kami harus tetap berterimakasih kepadanya. Alasannya? 

Lebih Baik Rugi Seharga Sebutir Telur

Kemarin sore, ketika hendak makan malam putri kecilku minta maem dengan lauk telur goreng. 

"Umi adek pengen maem telur goreng!", pintanya. Tanpa basa basi ku iyakan permintaannya. Karena wajan penggorengannya bekas sambal dan ku takut nanti telurnya jadi sedikit pedas, maka saya ambil dan saya cuci dahulu.

Dari kejauhan, sambil ku menggosok-gosok wajan kuperhatikan dia dari jauh. Dia mulai menganbil sendok dan mangkuk. "Buat apa ya tu dia?", pikirku dalam hati. Tanpa ku tanya apapun, kuperhatikan terus dia.

Tak lama setelah itu, tiba-tiba dia bangkit dari tempat duduknya dan pergi menghampiri mangkuk yang berisi telur ayam mentah, yang letaknya tak begitu jauh dari tempat ia duduk.

Mimpi dari Sebuah Pernikahan Bagi Wanita

Menikah itu bisa menjadi sebuah mimpi indah bagi para wanita. Dimana mereka akan merasakan indahnya hidup ini. Bakal ada tangan yang siap menghapus air mata kita, Bakal ada dada tempat kita menangis. Bakal ada pundak tempat kita menyandarkan kepala oleh beratnya beban kehidupan ini. Dan bakalan ada telinga yang siap mendengarkan seluruh keluh kesah.

Juga, pasti dialah yang akan menjadi orang pertama untuk mengulurkan tangan kepada kita di saat kita terjatuh dan tak sanggup untuk berdiri lagi.

Minggu, 06 April 2014

Gadget dan Tumbuh Kembang Anak

Sering, saya membaca artikel spikologi tentang pengaruh gadget terhadap tumbuh kembang anak. Para mengamat menilai bahwa gadget berdampak negatif terhadap perkembangan anak. Yang paling terlihat antara lain, susah bicara, komunikasi buruk (gak nyambung ketika diajak bicara), dsb. Saya rasa ini tidak salah, dan seperti itulah adanya.

Pendapat itu bisa dibenarkan, mengingat konsumsi anak di gadget kebanyakan aplikasi game, pernainan yang menyenang saja. Tentu, jika hanya itu konsumsinya, tidak dipungkiri pendapat yang mengatakan gadget buruk buat anak.

Gadget pasti buruk buat anak??

Senin, 17 Maret 2014

Fungsi Lain Masjid

Bagi seorang muslim, tentu kita tahu fungsi masjid adalah tempat ibadah. Baik ibadah ritual maupun ibadah lain, seperti pengajian dan belajar baca tulis Alquran. Ini standart fungsi masjid secara umum. 

Di balik fungsinya yg terjadwal itu, penulis menemukan fungsi lain dr masjid yg tidak banyak orang sadari kecuali dia seorang perantau. Persaudaraan se-iman.

Kenapa harus perantau?

Minggu, 16 Maret 2014

2 Jam Saja

Hari itu hari jum'at, kala dek nada pulang dari posyandu. Sambil membawa semangkuk yang berisi bubur. Dek nada berjalan dengan riang.

Tanpa dia sadari langkah kakinya menyandung sebuah sarang burung, mungkin itu sarang yang sudah tidak ditempati lagi, pikirku. Tapi tiba2 meloncatlah seekor anak burung yang belum bisa terbang tinggi. karena kami merasa iba, maka kami pungutlah anak burung itu.

Sesampainya kami di rumah, dek ada mulai sibuk dengan segala sesuatunya..

4 Tahun Yang Lalu [Ulasan Perjalanan Nikah Muda]

Ketika banyak teman yg berkomentar ttg nikah muda sebagai sst penghalang karir, saya sempat terbawa jg dg pernyataan itu. Pernah ada rasa sesal dg keputusan itu.

Kala banyak teman sedang asyik bermain, jalan ke sana ke maru tanpa beban, kita sudah harus lebih mawas diri dan berhati2.

Kala banyak teman sedang asyik bertelfon ria dg banyak kenalan baru. 'Gebet' sama sabet sini, kita harus mulai belajar berkomitmen.

****

Ngidam

Zaman dahulu, namanya orang ngidam itu semua permintaannya harus dituruti. Dari yang permintaan yang konyol sampai permintaan yang logis.

Katanya sih, kalo sampai permintaan si bumil tidak di turuti anaknya akan ngeces alias ngiler.
Bener gak sih?

***

Kebanyakan bumil pasti beralasan kalau anak yang di dalam perut yang minta. Dengan dalih seperti ini lah seorang suami tidak bisa menolak.

Padahal menurut ahli kesehatan ibu dan anak yang dibutuhkan janin didalam rahim adalah asupan gizi, vitamin, nutrisi dan oksigen yang cukup.

Kopi Pagi

Dalam sebuah keluarga, komunikasi sangat dibutuhkan untuk merekatkan hubungan antar anggota. Komunikasi orang tua dg orang tua (suami istri), orang tua dg anak, maupun anak dg anak yg lain.

Karena masing2 punya kesibukan, maka kita mesti pintar2 mencari waktu untuk berkumpul. Waktu pagi, setelah sholat shubuh dan Darusan (baca Quran), biasa kita gunakan untuk 'ngopi bareng' bareng keluarga. Sesibuk apapun itu.

Sembari ngopi, banyak hal yg kita bicarakan. Tidak lama, paling hanya 30 menit, bahkan bisa kurang dari itu. 

Yang Didengar Yang Pandai Bicara

Sudah menjadi sunatullah, bahwa yang didengar ucapannya, yang disimak kata-katanya adalah mereka yangg bicara. Tentu, bukan hanya sekedar bicara, tapi bicara dengan olah retorika.

Dan kepandaian beretorika tidak semua 'lambe' (bibir) mampu melakukannya. Sungguh, ini sebuah nikmat yg begitu agung.

****

Umi, Adik Bantuin ya?!

Di setiap waktu, di saat melihatku lagi beraktifitas, putriku selalu ingin membatu dan menemaniku. "Umi, adek bantuin yaa!", kata2 itu yang selalu terucap ketika dia menghampiri saya. Tanpa bisa ku ucap tidak, selalu ku ucap "iya dek, trimakasih", ia pun langsung ikut. 

Sebenarnya setiap dek Ada ikut andil dalam kegiatan saya, bukan malah cepat selesai, tetapi malah harus bekerja 2 kali. Yang harusnya 15 menit selesai, jadinya 30 - 40 menit baru selesai.

Tapi di balik itu semua, saya faham, dia anak yang suka menolong, dia selalu ingin membantu semua pekerjaan orang tuanya. Semoga ini menjadi pelajaran yang baik untuk masa yang akan datang.