Sekian tahun silam, sebelum maraknya babysitter dan sebelum menjamurnya TPA dan PAUD. Semua orang akan membawa ikut serta anak-anak mereka disemua aktifitasnya. Dari pagi sampai sore, anak tidak pernah terpisah dari orang tuanya.
Entah bagaimana cara orang tua zaman dahulu, supaya anak-anak mereka merasa nyaman, aman dan tidak kepanasan.
Dimasa ibu-ibu kita, dan bapak-bapak kita. Beliau selalu cerita kalau orang tua kerja di sawah mereka pasti di ajak. Dibuatkan rumah-rumahan kecil dari jerami, batang pohon padi yang sudah dirontokkan bijinya. Waktu musin panen tiba, mereka sibuk menumbuk padi supaya menjadi beras, karena belun ada mesin penggiling padi seperti sekarang. Anak mereka selalu di ajak.
Jadi hampir di setiap kesibukan orang tuanya anak selalu tau, anak melihat dan memahami bagaimana susahnya orang tua menanam padi hingga bisa menjadi nasi. Sehingga anak secara otomatis bisa menghargai seberapa berharganya sebutir nasi yang ada di atas piring itu.
Anak tau kalau orang tuanya repot dan bersusah payah, sehingga tanpa diminta pun anak dengan ringan tangan membantu orang tuanya. Karena tergerak oleh naluri dan keinginannya sendiri. Tanpa ada yang menyuruhnya.
********
Zaman Sekarang
Hampir di seluruh desa ada jasa penitipan anak, dari yang namanya TPA, KB, PAUD dan sebagainya. Jasa penitipan anak tersebut bertujuan membantu para orang tua yang sibuk di luar rumah. Memang, semua bertujuan baik. Sampai pemerintahpun memberikan perhatian kepada lembaga-lembaga tersebut.
Orang tua zaman sekarang mayoritas lebih sibuk dari pada orang tua zaman dulu. Setiap pagi berangkat petang baru pulang. Anakpun belum sempat membuka matanya untuk melihat kedua orang tuanya, sudah ditinggal berangkat lagi.
Keputusan terakhir, dari pada anak diasuh pembantu yang pendidikannya pas-pasan, mending ditaruh di TPA sudah pasti pendidik-pendidiknya terdidik dan terlatih.
Realita di beberapa kejadian, anak kebih sayang dan hormat kepada pengasuh dari pada sama ibunya.
Anak zaman sekarang minta motor, setelah dibelikan, dipakai ngetril, trak-trakan dsb, tanpa ada rasa kasihan jika sampai ada yang rusak.
Mereka minta uang saku tiap hari, tanpa ada keinginan untuk membantu pekerjaan orang tua.
Mungkin karena sejak kecil sianak tidak pernah tau bagaimana susahnya orang tua nyari duit.
Taunya cuma menghabiskan uang, karena sianak diajaknya ketika orang tua sibuk menghabiskan uang saja. Anak diajak ke mall, shopping, pesen pizza, dll.
Anak zaman sekarang tidak pernah diajak dan tidak pernah tahu dan memahami bagaimana susahnya orang tua mencari uang. Tidak seperti masa kanak-kanaknya orang tua kita dulu.
Oleh: Umi Nada
Tidak ada komentar:
Posting Komentar