Pages

Lencana Facebook

Labels

Diberdayakan oleh Blogger.

Labels

Minggu, 13 April 2014

Berterimakasihlah Pada Buah Hati, Wahai Orang Tua

Emang, anak punya jasa apa sampai kami harus berterimakasih? Makan, minum kami yang mencukupi. Pakaian dan mainan, kami juga yang membelikan. Uang jajan dan dana jalan-jalan, lagi-lagi itu dari kantong kami.

Trus, apa andil anak sampai kami harus terimakasih? Gak sedikitpun materi kami dapat darinya.

Tapi, kami harus tetap berterimakasih kepadanya. Alasannya? 

Ya, materi memang belum pernah kami dapat darinya. Apalagi di usianya yang masih balita. Tapi non materilah yang kami dapat darinya sehingga kami bisa mendapatkan materi. Kok bisa?

Pagi jam 7, kami harus berangkat 'ngajajar'. Jam 3 sore, kami baru pulang dari sekolahan. Aktivitas itu kami lakukan 6 hari dalam sepekan. Padat dan melelahkan.

Dan putri kami?

Ya, kami mengajaknya ikut serta ke sekolah. Apa dia rewel? atau bikin repot? Tidak sama sekali. Dia bahkan bersikap baik, sopan dan tidak cengeng. Hanya sesekali (sela-sela jam istirahat) kita tengok dan mengajaknya bermain di TPA yang disediakan sekolah.

Sikap baik dan tidak rewelnya itulah yang bisa menjadikan kami fokus bekerja. Ini persembahan non materi yang diberikan anak kami sehingga kami bisa mendapat materi. Karena inilah kami perlu berterimakasih kepadanya. Baik dengan ucapan terimakasih secara langsung maupun bentuk apresiasi yang lain.

Apresiasi yang kami berikan dengan menuruti permintaannya.

Dia tidak pernah meminta sesuatu di luar kemampuan kami. Hanya jajan (beli makanan ringan) dan menemaninya bermain apapun yang dia mau. Sampai pernah dia mainan tanah basah untuk main masak-masakan tiba-tiba dia bertanya, "Umi, umi kok gak marah sih kalau adik mainan tanah? kan teman-teman adik dimarahin ibunya kalau mainan tanah". kami hanya menjawab, "gak dik, umi gak marah. kan adik dah temani umi dan abi seharian di sekolah"

Sebenarnya badan kami sudah letih, tapi dia lebih letih lagi menemani keletihan kami. Dan sekarang dia hanya meminta sedikit dari kami, minta agar kami mau menemaninya bermain.

Tentang teman sepermainannya? di TPA sekolah dan lingkungan rumah dia masih mendapatkan teman sepermainannya.

*******
Kadang, kami sampai malu kalau tidak bisa menuruti permintaannya yang tidak seberapa. Ada rasa sesal yang mendalam kala menatap wajah letihnya dalam tidurnya jika benar-benar permintaannya belum terpenuhi.

Ya, itulah alasan kenapa kami mesti banyak berterimakasih kepada buah hati kami.

Mari, sayangi buah hati kita, berilah apresiasi atas semua sikap dan sifat baiknya. Jangan malu untuk mengucapkan terimakasih kepadanya.

Oleh: Umi Abi Nada

Tidak ada komentar:

Posting Komentar