Sering, saya membaca artikel spikologi tentang pengaruh gadget terhadap
tumbuh kembang anak. Para mengamat menilai bahwa gadget berdampak
negatif terhadap perkembangan anak. Yang paling terlihat antara lain,
susah bicara, komunikasi buruk (gak nyambung ketika diajak bicara), dsb.
Saya rasa ini tidak salah, dan seperti itulah adanya.
Pendapat itu bisa
dibenarkan, mengingat konsumsi anak di gadget kebanyakan aplikasi game,
pernainan yang menyenang saja. Tentu, jika hanya itu konsumsinya, tidak
dipungkiri pendapat yang mengatakan gadget buruk buat anak.
Gadget pasti buruk buat anak??
Mengulas pengalaman pribadi. Anak kami, yang sekarang usianya 3,5
tahun, sangat gemar dengan gadget. Hampir sekitar 1,5 tahun lamanya dia
berkutat dengan ponsel android. Sudah sangat lanyah untuk anak seusianya
dalam mengoprasikan ponsel pintar ini.
Tapi, kami pergatikan,
walaupun dia sering berkutat dengan gadget, kemampuan komunikasinya,
kecakapan bicaranya diatas rata-rata anak seusianya.
Pertanyaan kami kemudian, mana yang kurang tepat, pendapat ahli
spikoligi anak tentang dampak buruk gadget atau anak kami yang tidak
terpengaruh dengan dampak negatif gadget.?
—————————————
Ini poin-poin penting tentang anak kami yang berkaitan dengan gadget.
1. Pilihkan game edukasi. Contoh, mengenal warna, tumbuhan, binatang
dsb. walaupun sejatinya dia mainan, tapi ada muatan pendidikan.
2. Pilihkan film di youtube film anak yang mendidik. seperti si kancil, ipin upin, masha dsb.
3. walaupun materi konsumsi anak di dalam gadget sudah kita seleksi,
tapi menenani anak ketika ber-gadget ria jauh lebih penting. Karena
adakalanya kita perlu sedikit mengarahkan anak (baik/ buruknya materi)
saat ber-gadget.
4. Pilih permainan dengan bahasa yang jelas.
Bukan sekedar senang, tapi mengajari bahasa juga penting. Film kartun
pun, sebisa mungkin pilih yang ada bahasa mulutnya, bukan sekedar bahasa
tubuh dan isyarat. Bahasa mulut yang didengar anak, baik dari film
maupun game, secara tidak langsung mengajari anak berbicara.
Poin-poin itu penting untuk anak kami agar anak tetap bisa bergadget ria tanpa -terlalu- dikhawatirkan.
Minggu, 06 April 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar